Hari Luar Biasa Tim Taman Sains dan Teknologi Lechang Yuhuang di Danau Songshan
Time : 2025-11-07
Taman Sains dan Teknologi Lechang Yuhuang adalah pabrik pengikat logam. Di lini produksi sekrup, mur, dan baut, mereka dengan cermat memeriksa setiap batch produk untuk memastikan para grosir kami bisa mendapatkan barang berkualitas baik. Jadi begitu kabar ini tersebar, apakah kita akan membatalkan seminar dan membentuk tim untuk pergi ke Taman Ekologi Songshan Lake? Ruang istirahat telah kacau selama berhari-hari—semua orang sangat bersemangat. Tidak ada lagi bunyi logam berdenting, maupun coretan-coretan di daftar pesanan—hanya satu hari yang dihabiskan bersama rekan kerja, Anda tahu? Hari yang indah itu, kacau namun menarik
1. Kumpul Pagi: Camilan, Matahari, dan Kelucuan Total di Pintu Gerbang
Kami tiba pagi-pagi sekali di pintu masuk taman—yang memiliki bangunan bergaya klasik dan lentera merah yang berkibar tertiup angin. Separuh tim membawa camilan dalam saku (May membawa permen wijinya yang terkenal, dan bisa dibilang kami semua langsung menyerbu seperti burung camar—dia tertawa dan menyuruh kami tenang); separuh lainnya sudah mulai bercanda ria. Hu dari tim teknologi membawa speaker kecil dan memutar lagu pop lawas—lagu-lagu yang semua orang tahu tapi tak mau mengakui sebagai favorit? Sementara Qiang pura-pura jadi sutradara, melambaikan tangan sambil berkata, “Ayo, kumpul, kumpul!” seolah kami sedang syuting film. Kami berkerumun di tangga pintu masuk untuk foto bersama—ada yang bersembunyi di balik spanduk 'Taman Sains dan Teknologi Yuhuang' (hampir pasti Lin yang melakukan itu agar tidak harus tersenyum ke kamera), yang lain membuat ekspresi konyol. Jauh lebih seru daripada foto kerja kaku yang biasa kami ambil untuk laporan!
2. Berkeliling Taman: Tempat Foto di Mana-mana, Obrolan Santai, dan Permainan Halaman yang Seru
Mengambil Foto di Setiap Sudut yang Indah Secara Harfiah : Kami mulai berjalan menyusuri jalur pepohonan, dan setiap kali seseorang melihat sesuatu yang indah—pemandangan danau, segerombolan bunga warna-warni, bahkan bangku yang terlihat nyaman—mereka langsung berteriak 'Tunggu, foto dulu!'. Saat kami menemukan bukit rumput, Lin langsung berkata, 'Ayo, kita berbaring membentuk lingkaran untuk foto langit!'. Hong lupa membawa kacamata hitamnya, jadi dia menyipitkan mata sampai matanya hampir tertutup dalam foto—kami masih suka menggoda dia soal itu. Di lain waktu, kami berhenti di sebuah jembatan kecil, dan semua orang bersandar di pagar untuk berfoto—setengah dari kami panik takut ponsel jatuh ke air (terima kasih khusus untuk Wu yang hampir menjatuhkan ponselnya, tapi berhasil menangkapnya tepat pada detik terakhir). Foto-foto ini bukan hanya untuk dikirim ke kantor—kami terus-menerus membagikannya di grup WeChat tim, saling menggoda pose aneh satu sama lain.
3. Aktivitas: Kekacauan Go-Kart dan Biliar yang Hanya Seru-seruan Tanpa Aturan
Kart Listrik: Siapa Sangka Kita Semua Begitu Kompetitif? : Trek kart listrik off-road di taman itu menjadi the sorotan. Qiang langsung antri pertama—memutar mesin seolah-olah dia sedang balapan sungguhan, berteriak “Ayo pergi!” lalu tergelincir hanya dalam 10 detik kemudian. Kami semua berdiri di pinggir sambil tertawa terbahak-bahak sampai perut sakit—ada yang bahkan merekamnya, dan kini rekaman itu menjadi meme favorit tim kami. Lin maju berikutnya, dan dia mengemudi sangat lambat hingga kami semua berteriak “Cepatlah!”. Dia hanya tersenyum dan berkata “Aku menikmati pemandangannya!”, tapi kami semua tahu dia takut kecelakaan. Bahkan Ibu Wang, manajer kami, ikut mencoba—dia tidak balapan, hanya mengelilingi trek dua kali sambil melambai-lambaikan tangan kepada kami seperti sedang mengikuti parade. Tidak seperti suasana tenang dan serius di kawasan teknologi—ini murni kesenangan yang keras, konyol, dan berantakan.
Biliar: Tembakan Buruk, Tapi Tertawa Tak Berhenti : Bagi orang-orang seperti saya yang tidak ingin berkeliling dengan cepat (mari jujur, saya terlalu canggung untuk mengemudikan mobil go-kart), ada ruang biliar. Kami bergantian bermain, dan wow—tidak ada dari kami yang pandai. Saya mencoba memukul bola dan meleset begitu parah hingga tongkat biliar membentur meja dengan suara "dug" yang membuat semua orang kaget. May secara tidak sengaja memasukkan bola dan bersorak seolah dia memenangkan trofi—kami semua tetap bertepuk tangan untuknya. Hu terus mencoba melakukan "tembakan mewah" yang pernah dia lihat di TikTok, tapi dia tak pernah berhasil—suatu kali dia bahkan memukul bola yang salah sama sekali. Tapi tidak ada yang peduli soal menang—kami hanya duduk-duduk minum air, saling mengolok-olok tembakan buruk satu sama lain, dan ngobrol tentang hal-hal remeh, seperti makanan apa yang akan kami santap untuk makan malam. Tidak ada pembicaraan soal pesanan grosir atau target produksi—hanya obrolan santai dan ringan.
4. Menuju Pulang: Kaki Lelah, Hati Puas, dan Sudah Merencanakan Perjalanan Berikutnya
Saat kami bersiap pulang, sepatu semua orang sudah dipenuhi debu, dan suara kami serak karena terlalu banyak tertawa. Tapi tidak ada yang kesal—semua malah sibuk membicarakan momen terbaik hari itu. Qiang masih berusaha membela 'kemampuan' balap go-kart-nya ('Aku memang sengaja berputar!'), May membagikan permen wijen terakhirnya, dan Kakak Wang berkata, 'Kita pasti harus lakukan ini lagi segera.'
Perjalanan ini bukan sekadar istirahat dari kawasan teknologi. Ini membuat saya berpikir—kami bukan hanya tim yang membuat sekrup dan baut. Kami adalah orang-orang yang saling membantu memperbaiki mesin yang rusak saat jam kerja sudah lewat, saling berbagi camilan saat ada yang lupa membawa makan siang, dan tertawa menertawakan kesalahan satu sama lain. Di Kawasan Sains dan Teknologi Lechang Yuhuang, membuat produk berkualitas memang penting—tapi hari-hari seperti ini? Inilah alasan sebenarnya kami senang datang bekerja. Kami sudah mulai mendesak Kakak Wang soal kemana tujuan berikutnya—mungkin piknik di tepi danau? Semoga dia setuju!